Ahmad Yani masih berpangkat Kolonel, 1958 |
Desa
Rendeng (membaca huruf “e”-nya seperti “e” pada kata “pare”) Kecamatan Gebang Kabupaten
Purworejo, menyimpan sejuta kisah tentang Ahmad Yani. Salah satu Pahlawan
Revolusi. Di desa yang terletak kurang lebih 7 kilometer dari pusat kota
Purworejo inilah kedua orang tua beliau tinggal. Nama ayahnya adalah Sardjo dengan nama tua Wongsoredjo
kadang dipanggil dengan nama Wongso atau
Wongso Rendeng atau (para putra/ putri pak Yani memanggilnya dengan nama) Mbah
Rendeng. Ibu beliau bernama Murtini.
Keluarga
Wongsoredjo dahulu mengabdikan diri pada
keluarga Meneer Bos, salah seorang adminstratur pabrik gula di desa Jenar (sekarang
masuk wilayah administrasi Kecamatan Purwodadi Kab. Purworejo). Desa Jenar kurang lebih 20 kilometer jaraknya
dari desa Rendeng. Di perumahan pabrik
gula yang berada di desa Jenar inilah Ahmad Yani lahir, pada 19 Juni 1922. Beliau memiliki adik bernama Asmi dan Asinah. (Untuk membaca sejarah pabrik gula di Jenar silahkan klik disini).
Bp. Wongsoredjo |
Pada
tahun 1927 keluarga pak Wongsoredjo pindah ke Batavia dan bekerja pada Jenderal
Belanda bernama Halfstein. Pada masa inilah Yani kecil mulai sekolah Freobel
(Taman Kanak Kanak). Ketika keluarga Halfstein ini pindah ke Belanda, pak Wongsoredjo
pindah ke Ciawi, Bogor ikut keluarga yang masih bersaudara dengan Halfstein. Pada
1929 pak Yani masuk HIS (setingkat SD). Ketika menyelesaikan MULO (setingkat
SMP) pak Yani meneruskan sekolah di AMS. Diteruskan sekolah Topografi di Malang
selama 6 (enam) bulan, dan sekeluarnya dari sana menjadi Topografische Dienst dengan gaji 120 gulden. Dan ketika tahun 1942 Belanda
menyerah kepada Jepang, bersama itulah keluarga pak Wongsoredjo bersama pak
Yani pulang ke Rendeng.
Ibu Murtini |
Pada
masa Jepang masuk Indonesia, pak Yani masuk sebagai tentara Pembela Tanah Air /
PETA, dan ditempatkan di Prembun. Di kesatuan PETA, untuk dapat menjadi menjadi
Sho Dan Co, salah satu syaratnya adalah dapat mengetik. Kemudian beliau ikut
kursus mengetik di Purworejo. Kursus “ARTI’ yang salah satu gurunya adalah bernama
Yayuk Ruliah Sutodiwirjo, seorang gadis yang kelak menjadi istrinya.
Bersambung…
Sumber :
1. Buku AHMAD YANI :
sebuah kenang kenangan oleh Ibu Yani – Jayakarta Agung Offset 1984.
2. Buku Profil Seorang
Prajurit oleh Amelia Yani – Pustaka Sinar Harapan 1988