Jika kita melihat foto-foto kuno dari
Kabupaten Purworejo tercinta mungkin pernah memperhatikan foto ini.
Polisi Hindia Belanda di Persimpangan Jalan, Purworejo |
1.
Gardu
listrik dan Paseban
Kita
lihat posisi gardu listrik yang berada di posisi pojok jalan/tikungan. Jika
kita zoom ke sebelah belakang, terdapat paseban. Paseban, setahu penulis ada di
alun-alun Purworejo.
2.
Papan
kayu penunjuk arah
Posisi
di belakang polisi dan di depan warung. Jika dilihat lebih teliti akan terlihat
tulisan “12 K KOETOARDJO”. Sementara pada papan lain tertulis “KEMIRI” dengan
ada tambahan tulisan lain yang tidak terlalu nampak (kemungkinan berisi tulisan tentang
jarak).
3.Jalan
diantara dua pagar yang berbentuk seperti lingkaran
Jalan
ini terlihat sebagai jalan aktif. Artinya, dipergunakan sehari-hari. Ini terlihat
adanya seorang perempuan berkebaya yang sedang berjalan, ada sebuah gerobag dan
di kejauhan terlihat mobil truk yang melintas.
Pada
foto lainnya kita lihat dibawah ini.
Alun-alun Purworejo |
Dalam
foto yang diperkirakan tahun 1910 ini menunjukkan bahwa terdapat tulisan “Poerworedjo
Aloon Aloon noord” jika diterjemahkan secara bebas kurang lebih berarti “alun-alun
Purworejo sebelah utara”. Ini mengindikasikan kemungkinan besar foto diambil
dari arah utara alun-alun Purworejo. Kita perhatikan, terdapat jalan yang
seolah “membelah” alun-alun Purworejo dan melalui kedua pohon besar di tengah
alun-alun.
Penulis
juga mendapatkan informasi, jika dahulu alun-alun Purworejo (kita kadang
menyebutkan dengan Alun-alun Besar Purworejo) terdapat jalan yang bermula dari
ujung alun-alun sebelah utara (sekarang perempatan BRI/Kantor Pos) menuju
perempatan sebelah Polres.
Jika
melihat semua data diatas, maka :
1. Posisi
gardu listrik dan paseban yang menurut kami identik dengan posisi yang ada saat
ini.
2. Papan
penunjuk arah ke Kutoarjo dan Kemiri, juga memiliki relevansi jika posisi ini
berada di perempatan depan BRI/Kantor
Pos. Ditambah dengan tulisan 12 K, yang kemungkinan menunjukkan jarak
Purworejo-Kutoarjo.
3. Terdapat
dua pohon besar di tengah alun-alun, masih sama dengan saat ini.
4. Foto
lain yang diambil dari sisi utara, menunjukkan bahwa pada sisi tersebut
terlihat jalan yang melintasi dua pohon di tengah alun-alun. Dan di kejauhan
terdapat gedung yang belum teridentifikasi.
Dengan
demikian kesimpulan kami, posisi polisi Hindia Belanda tersebut besar
kemungkinan berada di perempatan depan kantor pos / BRI sekarang.
Kesimpulan
kami inipun masih menyisakan pertanyaan. Jika dilihat pada saat sekarang, maka “posisi”
pohon (beringin?) yang berada di tengah alun-alun pada waktu lalu adalah serong/melintang
karena jalan di alun-alun dari arah barat daya ke timur laut, maka pohon itu
berdampingan di sebelah tenggara dan barat laut. Padahal pada lazimnya
pemerintahan di Jawa, posisi pohon beringin yang berada di alun-alun adalah
sejajar dengan rumah pimpinan wilayah setempat.
Jika
kemungkinan dulu pohon tersebut tidak sejajar namun menyerong, kenapa demikian?