15 November 2010

LEGENDA NYAI BAGELEN

Menurut ceritera rakyat nama Bagelen itu sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu negeri Medangkamulan atau Medang Gele atau Pagelen yang memerintah negeri itu ialah Sri Prabu Kandiawan yang berputera lima orang yang masing-masing memerintah Negara Bagian.

Putra sulung bernama Sri Panuwun, ahli dalam pengairan, pertanian dan pemerintahan dan memerintah Negara bagian Medang Gele, yang akhirnya bernama Pagelen.

Putra yang kedua bernama Si Sendang Garbo, ahli perdagangan dan memerintah didaerah Jepara. Putra yang ketiga berkedudukan di Prambanan bernama Karungkala. Yang keempat bernama Sri Petung Laras atau tunggul Ametung memerintah di Kediri. Dan yang bungsu bernama Sri Djetayu, memerintah di Kahuripan. Kerajaan Medangkamulan adalah negeri yang aman, tentram dan makmur. Karena rajanya berlaku adil dan jujur. Sri Prabu Kadiawan meninggal dalam tahun yang ditandai dengan suryasengkala “RUPA TRI MUKSENG LEBU“ yang berarti kurang lebih 1031 yang kemudian yang menggantikan ialah putranya yang sulung, Sri Panuwun.

Prabu Panuwun mempunyai dua orang anak, tetapi semuanya cacat. Maka sang Prabu bersedih yang selanjutnya bersemedi untuk mohon petunjuk Dewata. Akhirnya diperoleh suatu petunjuk gaib, bahwa ia harus pergi kesuatu sendang di Somolangu. Di daerah tersebut Sang Prabu Panuwun memperistri anak perempuan Kyai Somolangu. Dari perkawinannya itu kemudian dianugrahi seorang anak perempuan yang diberi nama “Raden Rara Wetan” Yang kelak terkenal dengan nama “ NYAI BAGELEN “ dan menjadi pewaris daerah Bagelen.

Setelah dewasa Rara Wetan menjadi isteri Pangeran Awu Awu Langit yang berkedudukan di daerah Ngombol.

Karena Sri Panuwun berpindah kedudukan di Hargopura (Hargorojo), maka Pangeran Awu Awu Langit menggantikan kedudukannya di Bagelen .

Pengairan di daerah tersebut maju sehingga pertanian-pun maju dengan pesat. Hasil pertanian yang utama ialah padi ketan wulung dan kedele. Dan Nyai Bagelen bersama suaminya disamping sebagai petani maju juga beraktifitas sebagai penenun.

Perkawinannya dengan Pangeran Awu Awu Langit Nyai Bagelen dikaruniai tiga orang anak. Yang sulung bernama Raden Bagus Gento, dan yang kedua dan ketiga masing-masing perempuan yang bernama Raden Rara Taker dan Raden Rara Pitrah.

Pada suatu hari Selasa Wage, ketika Nyai Bagelen sedang menenun dan anak-anaknya asyik bermain-main tidak jauh dari ia bekerja , tiba-tiba Nyi Bagelen alangkah terkejut karena bukan putranya yang sedang menyusu, melainkan seekor anak lembu. Kemudian dicarilah kedua anak perempuannya dan ditanyakan kepada suaminya yang sedang asyik memilihi bibit ketan wulung. Karena jawaban dari suaminya kurang mengenakkan, maka dengan alat tenunnya didorongnya lumbung padi dan kedele sehingga isinya berhamburan. Lumbung padi itu terlempar jauh dan tersangkut di pohon beringin di desa Krendetan dan yang sebuah lagi jatuh di desa Penatak (Somorejo).

Padi dan kedele berhamburan jatuh di desa Ketesan dan Wingko-tinumpuk. Namun bukan main terkejutnya Nyai Bagelen ketika dilihat kedua anak perempuannya terbaring pada bekas lumbung dalam keadaan telah meninggal.

Terjadilah pertengkaran antar suami istri. Dan suaminya Pangeran Awu Awu langit memutuskan pulang ke daerah asalnya dan kemudian meninggal di desa Awu-Awu. Ketika mendengar berita suaminya meninggal, maka Nyai Bagelen berpesan kepada anaknya sulung Raden Bagus Gento; semua anak cucu serta keturunanku dilarang atau berpantang untuk berpergian atau jual beli , mengadakan hajad pada hari pasaran Wage, karena hari pasaran itu saat jatuhnya bencana dan merupakan hari yang naas. Kecuali itu juga bagi orang-orang asli Bagelen berpantang untuk menanam kedele, memelihara lembu, memakai pakaian yang menyerupai pakaian yang dipakai Nyai Bagelen waktu datang bulan yaitu : kain lurik, kebaya gadung melati dan kemben bangau tulis.

Setelah menyampaikan pesan itu , Nyai Bagelen masuk ke kamarnya dan kemudian menghilang, tanpa meninggalkan bekas atau murca

Dan selanjutnya Raden Bagus Gento menggantikan kedudukannya memerintah daerah Bagelen.

Raden bagus Gento mempunyai anak yang bernama Kyai Rodjo Pandito, yang setelah meninggal dimakamkan di desa Margorejo. Kyai Rodjo Pandito mempunyai putra yang bernama Dewi Rengganis dan makamnya di desa Semono.

Komplek petilasan Nyai Bagelen terdapat sejumlah makam kuno dan peninggalan sejarah Buddha yang berupa stupa-stupa berjumlah sembilan buah dengan masing-masing ukuran stupa yang berbeda dan dinyatakan sebagai peninggalan sejarah purbakala yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Jika Anda ingin memiliki buku tentang legenda Nyi Bagelen ini silahkan klik disini.

Diolah dari sumber :
1. Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Foto : Widiharto, Eko Riyanto

43 komentar:

  1. alangkah baiknya kalau stupa2 tsb diceritakan juga sejarahnya dan makam siapa2 saja yg ada di sekitar makam Nyi Bgelen terutama tokoh2nya.
    Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyai bagelen dan keluarga beragama hindu.. Makan yg di komplek tersebut salah satunyaa Tumenggung REKSO SAMUDRO

      Hapus
  2. w3ah informasi yg bagus,saya keturunan dari bagelen saja tdk tahu sejarahnya

    BalasHapus
  3. Salam kenal nama saya: Pangeran Samudra pasifik,setelah saya buka situs:Kebudayaan Purworejo,legenda Nyai Bagelen sangat tertarik dgn keunikannya dgn stupa2 sbg warisan peninggalan sejarah,kepada pemilik situs ini bolehkah pangeran ingin bertanya apakah pernah dengar dizaman dahulu kala/masa kolonial belando seorang Raja Johanis Manuel Manoppo dari kerjaan bolaang mongondow/selebes island dibuang ke bagelan?

    BalasHapus
  4. Keren qo petilasannya saya udh pernah kunjung... krn saya keturunan bagelen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya keturunan Ki akad Karso juru kunci stupa Genuk eyang singo londro didesa Kalirejo kec.bagelen.. adakah kaitan dengan nyai bagelen

      Hapus
    2. Pasti tau dengan silsilah dari niti hadi kusumo.

      Hapus
  5. saya ijin Share nggih, untuk cerita ke yang lain. matur Nuwun

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. wah bagus sekali artikelnya, saya yang lahir dan tinggal di desa Awu-Awu baru tahu sejarah desaku. terimakasih, informasinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. kalau pemerintah daerah dan rakyat Purworejo bangga dengan bagelen? (dibuktikan dengan hari jadi kab.Purworejo berpathokan pada prasasti kayu ara hiwang padahal dalam prasasti itu tidak ada nama Purworejo yang ada nama Bagelen) mau tidak ya kalau kabupatennya berganti nama menjadi kab.Bagelen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sdr Alif musa bahwa penggunaan nama kabupaten purworejo itu sesungguhnya tepat karena makna purworeji itu purwo=purwa/purba,rejo bermakna raja jadi di kabupaten purworejo itu bermakna tempat raja2 jawa kuno yaitu adanya kerajaan medang kamulan.jika cuma merujuk dari kata bagelen itu tempat/daerah bagian kecil dari kerajaan medang kamulan.
      Semoga jawaban dari saya memuaskan jika tidak mohon maaf atas saya yang masih fakir sejarah.makasih.

      Hapus
    2. Purwo dan rejo ya...maaf untuk kata rejo sendiri merupakan lafal bahasa baru yang dimulai sejak berkembangnya Mataram Islam. Sebenarnya purworejo dengan Watukuronya harusnya bangga bahwa di wilayahnya pernah hadir sosok Maharaja yang benar2 menguasai Nusantar yakni Sri Maharaja Rakai Watukuro Dyah Balitung Dharmodaya Mahasambu

      Hapus
    3. Purworejo.. Purwo = awal dan rejo = sejahtera ... Itu arti Purworejo

      Hapus
  9. Barangkali ada yang tahu, silsilah KH Imam Syuhodo (kyai Apal Quran), beliau disebutkan adalah putra Kyai dari Bagelen.. tp tidak disebutkan nama Kyai tersebut..

    BalasHapus
  10. medang kamulan itu raja nya di Tegal di sebut Prabu Kuda Lalean alias BuniSora alias Mangkubumi alias Wiratanudatar alias Pangeran Boros ngora ( kerajaan galuh Ciamis yg suka berpindah pindah ciamis - Panjalu )

    BalasHapus
  11. Medang kamulan rajanya di purworejo.. Dyah balitung watukuro.. Bukan ditegal

    BalasHapus
  12. pendiri Indramayu asalnya dari bagelen (pangeran darma alias wiralodra)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pangeran Darma Arya Wardhana (Pendiri Indramayu Sultan Khalifatullah Sri Nalendra Girindrawijaya) adalah anak Pangeran Sumana.

      Pangeran Darma Arya Wardhana bin Pangeran Sumana bin Kiyai Pakotesan bin Raden Paku atau Pangeran Jaka Samudra (Sunan Giri) bin Kiyai Ageng Bagelen (Syekh Maulana Ishaq Makdum).

      Raden Ayu Rara Rengganis II binti Pangeran Dormoyo bin Bagus Gan Tong bin Dyah Trimurti (Dewi Rara Sekardadu atau Rara wetan Rengganis I) binti Prabu Menak Sambayu (Raja Blambangan II) bin Bathara Wijaya Wirabhumi (Raja Blambangan I).

      Kiyai Ageng Pakotesan menikah dengan Raden Ayu Rara Rengganis II peputra :
      Pangeran Sumana, Peputra :
      -Pangeran Cakra Jaya.
      -Pangeran Handakara.
      -Pangeran Darma Arya Wardhana.

      Pangeran Darma Arya Wardhana (Wiralodra) dinobatkan sebagai Sulthan Khalifatull Sri Nalendra Girindrawijaya oleh Kakaknya yaitu Pangeran Cakrajaya (Sunan Geseng).

      Semoga menjadi referensi.






      Hapus
    2. Intinya Babad Dermayu itu ditulis tahun 1678 yang mengisahkan tentang Kiyai Ngabehi Prawiralodra yang saat itu menjabat sebagai Mentri SyahBandar di Kesultanan Dermayu (Indramayu sekarang).

      Babad Dermayu bukan mengisahkantemtang sejarah Pangeran Darma Arya Wardhana atau Pendiri Indramayu.

      Hapus
  13. Nama Raden bagus gento tidak asing dikeluarga saya..pundennya berdiri diatas tanah waris keluarga saya..stupa yg sangat indah dan megah..kenangan waktu kecil sy sering ikut membersikan tempat itu ,bahkan sy pnh menemukan emas sebesar pulpen yg msh sy simpan sampai skrng..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lokasi desa dan kecamatan mana mas...klo ada contactnya agar sy bisa sowan.

      Hapus
    2. LOkasi Makam atau petilasan ada dimana

      Hapus
    3. Apakah anda tau Ki amad Karso juru kunci stupa Genuk desa Kalirejo bagelen

      Hapus
  14. Alhamdulillah ada pencerahan peradaban zaman dulu dari abad 700 SD pertengahan ya diPurworejo kota ku tercinta

    BalasHapus
  15. Mohon maap sebelumnya bila saya lancang..menurut sepengetahuan saya tunggul ametung bukan dari begelen dan raja dari kerajaan kahuripan adalah air langga

    BalasHapus
  16. salam untuk keturunan bagelen, dr keluarga di jatim

    BalasHapus
  17. Ternyata Kita masih satu Ikatan baik yg di Jawa Timur, Tengah, Barat Banten bahkan Seluruh Nusantara,

    Dengan perjalanan Sejarah maka kita dapat saling mengenal, mengenang, untuk mau melestarikan dan saling menjaga menghormati satu sama lain, yang dilandasi Kasih Sayang,agar Kehidupan terus terjaga dari generasi ke generasi, jika Kasih sayang sesama Mahluk Nya sudah tiada lagi maka kehidupan akan segera Berakhir.

    BalasHapus
  18. Luar biasa ceritanya sejarah nya, untuk edukasi bagi yang belum tau ceritanya,dan tidak melupa sejarah... Alhamdulillah saya sudah pernah soan ing ndalem makam Nyai bagelen...salam paseduluran dari Lampung Utara

    BalasHapus
  19. Salam, Assallamuallaikum.... Saya keluarga dari bregong,wonoroto Dan cakrep.....cerita ini sudah diketahui orang...jadi cerita rakyak...semoga keturunan semua jadi orang yang bermanfaat Dan menjadi penunjuk atau cotoh kepada yang benar seperti para buyut...

    BalasHapus
  20. Di Pasarean Nyai Bagelen ada makam RA TJOKROSONO, mungkin ada yang bisa memberikan informasi, siapa beliau dan siapakah Silsilah kebatasnya?

    BalasHapus
  21. Saya merasa Marem rumongso keturunan Mbah nyai Bagelen, mugo mugo keluarga Mbah nyai Bagelen lan Kabeh sak anak putune tansah pinaringan kesehatan lan di jauhkan dari segala marabahaya Amin ya rabbal allamin..

    BalasHapus
  22. Saya dari medan, mbh saya pernah cerita bahwa mbh buyut saya nyai bagelen, nama mbh saya RR. SUARSINI Binti Raden joyo winoto Saya ingin mengetahui silsilah keluarga saya. ( puja kesuma)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya dari bandung, bapak saya lahir di Medan, tapi keturunan bagelen, kakek saya namanya Mbah Mangun Sumardi, di medan

      Hapus
  23. Di desa Wingko sanggrahan jga ada petilasan. Kta pra orang tua ada hubungannya sma nyai Bagelen. Ada yg tau lbih dlm sejarah ny

    BalasHapus
  24. Saksikan Video kami :
    https://youtu.be/eOdOQhcNo7Y

    BalasHapus
  25. Iyoiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

    BalasHapus
  26. Mbahku jarene turunane mbh nyai begelen dan bnr mbhku juga pesen klu pasaran wage g boleh buat hajatan buka usaha dan berpergian trs mbhku jg bnyk pny pusaka" jm dulu keris tumbak dll agamanya buddha smpi ke. Anak cucu cicitnya dan aku sendiri g pernah ngrti jawa begeln itu dimana tp sering mimpi dateng ketempat seperti makam ada pohon beringin besar dan sprti di pertigaan jalan πŸ€”πŸ€”πŸ€”πŸ€”πŸ€” slm dr lampungπŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  27. Aku yo BEGELEN KALI AGUNG..

    BalasHapus